Sabtu, 02 Oktober 2010

LeBaRan VoL.1

malam takbiran
" Allahu akbar...Allahu akbar...Allahu akbar.. Lailaha illa Allahu Allahu akbar Allahu akbar wa lillahil hamd...!"
Bulan yang suci pun berakhir dengan semaraknya takbir. Ya... hari ini adalah hari terakhir puasa, hari terakhir dari bulan suci Ramadhan. Butuh waktu satu tahun lagi untuk menanti bulan Ramadhan. Bulan dimana pahala diobral semurah-murahnya. Hatiku senang bercampur sedih. Senang karena lebaran sudah di depan mata, dan sedih karena bulan puasa begitu cepatnya berlalu.
Seperti tahun2 sebelumnya setiap malam takbiran aku dan keluargaku pergi ke rumah nenek dari ayah. Kata ayah, orang pertama yang harus dimintai maaf adalah orang tua. Makanya ayah cepat2 pergi ke rumah nenek, biar jadi orang pertama yang minta maaf katanya. Rumah nenekku dekat dengan rumahku, maka kami berangkat ke sana malam takbiran seusai sholat isya'. Rumah nenek di Prigen dan rumahku di Pandaan. Kami harus cepat2 soalnya kalo tidak jalanan macet. Saat malam takbiran suasana jalan2 di Pandaan selalu ramai,  ramai suara takbir, suara klakson motor, dan yang tak kalah ramai suara petasan.


Setelah melewati perjalanan kurang lebih 5 km, kami tiba di rumah nenek. Rumah nenek bersiiiiiih sekali.
Kue2 khas lebaran seperti nastar, putri salju, dll pun sudah tertata rapi di atas meja. " Assalamualaikuummm...
Mbah.. mbah...!" teriak aku, kakakku, dan kedua adikku dengan lantang. Namun tak ada sautan. Ayah menyuruh kami melihat ke belakang (dapur) karena biasanya saat2 menjelang lebaran nenekku siibuuuuk di dapur. Tradisi di sana saat mau lebaran biasanya membuat baanyaak makanan dari jajanan seperti jenang, tetel, tape, apem sampai ketupat, lodeh, rawon, bakso dll. Nanti makanan2 itu di bawa ke masjid buat syukuran. Nenekku salah satu penganut setia tradisi itu. Dan betul dugaan ayah, di dapur tampak nenek dan bibiku sedang sibuk membungkus nasi yang akan diantar ke masjid.
" Lho.. mbah cucune dateng kok malah sibuk di dapur.. dandan seng ayu aa.. terus ke ruang tamu.. mosok aku dateng nggak ditemui...Lek juga!!!" kata adikku seraya mengajak nenekku ke kamar untuk ganti baju. Nenekku berpakaian rapi dan segera menuju ruang tamu begitu pula bibiku. Sesudah semua berkumpul kami saling meminta maaf. Pertama ayah meminta maaf kepada nenek dilanjutkan ibu, bibi, paman lalu kami para anak2. Setelah itu kami meminta maaf kepada ibu dan ayah dimulai dari kakakku dilanjutkan aku lalu kedu adikku. Setelah itu kami ke rumah mbah buyut ( ibu nenek, nenek ayah). Mbah buyutku sudah berumur 100 lebih tapi badan dan ingatannya masih kuat. Setelah itu kami makan2 lalu pulaang...

 ^our  fireworks^


Saat sampai di Pandaan jalanan sudah macet. Langit ramai oleh petasan di sana sini. Iiiiiindaaaaaahhh sekali! kami juga membeli banyak petasan untuk dinyalakan di rumah.
Keesokan harinya kami melaksanakan sholat Ied berjama'ah. Seusai sholat kami dan para tetangga di sekitar rumah saling meminta dan memberi maaf. Lalu kami pergi ke Prigen, mengunjungi sanak famili dari ayah mulai dari yang aku kenal sampai yang tidak tau sama sekali. Sore harinya kami pulang ke rumah, bersih2 rumah lalu mempersiapkan barang2 untuk di bawa mudik besok...

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar